THE BASIC PRINCIPLES OF REFORMASI INTELIJEN INDONESIA

The Basic Principles Of reformasi intelijen indonesia

The Basic Principles Of reformasi intelijen indonesia

Blog Article

Kehidupan bangsa Indonesia dewasa ini tengah menghadapi ancaman serius berkaitan dengan mengerasnya konflik-konflik dalam masyarakat, baik yang bersifat vertikal maupun horizontal.

The @CCICpolri Instagram account even more promoted the Badge Awards, awards promised to citizens who actively be involved in reporting suspected felony functions on social networking. The police claim that this badge are going to be offered for the citizens whose noted scenario reaches a court verdict.

Peran untuk melakukan vaksinasi secara langsung ke masyarakat akan lebih tepat jika dilakukan oleh orang yang memang ahli di bidang kesehatan misalnya Kemenkes.

Hal tersebut juga terkait dengan metode kerja dan kultur intelijen yang ingin dibangun di Indonesia. Kerja intelijen lebih banyak dilakukan secara tertutup sehingga bina jaring menjadi hal yang krusial.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan.

The post will respond to worries about the backflow of democracy Using the comprehensive control of the president over BIN. The views expressed Listed below are purely personal and they are not connected with the views klik disini or attitudes of any governing administration agencies.[four]

Makalah ini berfokus pada isu-isu pemilu setelah period reformasi. Dengan mempelajari literatur yang ada sebagai bahan perbandingan antara pemilu ke pemilu.

Kisah para jurnalis internasional meliput di Indonesia – 'Sebelumnya sudah represif, sekarang lebih represif lagi'

Kejutan-kejutan tersebut harus dicegah agar pemerintah dapat lebih fokus dalam menjalankan agenda-agenda pembangunan ke depan.

In 1950-1958, military intelligence nonetheless dominated the operational pursuits of the intelligence expert services, Although they were not directed to experience a specific exterior threat. This politicization method commenced in early 1952 in the event the Chief of Team of the Armed Forces TB Simatupang shaped BISAP being an intelligence agency to assist his Place of work as well as Protection Ministry. Nevertheless, because of its structural marginal situation and limited methods and resources, BISAP could not do much and was dissolved in the next year.[16]

Pendekatan ini sejalan dengan pandangan Solow dan Schumpeter bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan memerlukan investasi dalam modal, teknologi, dan inovasi. Oleh karena itu, kebijakan ekonomi harus:

Konflik kekerasan komunal merupakan konflik yang terjadi antara dua kelompok atau satu kelompok masyarakat diserang oleh kelompok lain, pengelompokan komunal bisa berdasarkan etnis, agama, kelas sosial, afiliasi politik atau hanya sekedar perbedaan kampung.

Tanpa peningkatan kapasitas produksi melalui investasi, lonjakan permintaan justru dapat menyebabkan inflasi dan defisit neraca perdagangan akibat peningkatan impor.

Oleh sebab itu jika karakter intelijen yang independen dirusak oleh kepentingan politik, maka Indonesia kehilangan imunitas terhadap kerawanan dan ancaman yang semakin kompleks.

Report this page